Mantan Kapolres Sanggau berinisial RK dituntut empat tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Sanggau terkait kasus dugaan korupsi dana pengamanan pemilihan gubernur (Pilgub) 2018 lalu. Dalam sidang yang digelar online di Pengadilan Tipikor, Kamis (24/3/2021), terdakwa juga diharuskan membayar denda Rp200 juta. “Tuntutan ini berdasarkan usulan kita ke Kejaksaan Agung dan turunan dari Kejaksaan Agung sudah dibacakan hari ini terhadap terdakwa,” kata Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sanggau, Tengku Firdaus.

“Tuntutan ini berdasarkan usulan kita ke Kejaksaan Agung dan turunan dari Kejaksaan Agung sudah dibacakan hari ini terhadap terdakwa,” kata Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sanggau, Tengku Firdaus.

Sidang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) itu dipimpin Richmond PB Sitoroes sebagai Hakim Ketua, Mardiantos dan Edward Samosir masing-masing sebagai Hakim Anggota itu berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan. Tengku mengatakan, RK didakwa melanggar Pasal 3 juncto Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2021 tentang UU Perubahan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana dakwaan subsider JPU dengan amar tuntutan menghukum terdakwa RK pidana penjara selama empat tahun dikurangi selama terdakwa berada di dalam tahanan sementara.

Menurut Tengku, selain dituntut empat tahun penjara, terdakwa RK juga dihukum denda Rp200 juta dan jika tidak membayar denda maka terdakwa RK dikenakan subsider enam bulan kurungan.

“Selain itu juga ada pidana tambahan untuk membayar uang pengganti sebesar Rp3 miliar, dan untuk uang pengganti ini terdakwa RK sudah menitipkan kepada penyidik untuk diteruskan ke Jaksa Penuntut Umum sebesar Rp1 miliar,” ungkapnya. Jadi, kata Tengku, sisanya nanti dibebankan kepada terdakwa untuk membayarnya. Jika terdakwa dalam satu bulan setelah putusan tidak mampu membayar maka dikenakan pidana penjara lagi selama 2 tahun penjara.

“Agenda minggu depan sidang akan mendengarkan pledoi dari terdakwa dilanjutkan replik atau jawaban JPU atas pembelaan terdakwa diakhiri sidang putusan,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.